Papua adalah bagian paling timur dari Indonesia yang menyimpan keindahaan alam dan budaya yang luhur.

Masyarakat Papua terdiri dari berbagai suku dan budaya yang beragam, dengan lebih dari 250 kelompok etnis yang berbeda, masing-masing dengan bahasa dan tradisi unik mereka sendiri.

Dengan hal tersebut, membuat suku – suku di papua memiliki Rumah Adat Papua yang berbagai jenisnya.

Macam – Macam Jenis Rumah Adat Papua

Rumah adat Papua memiliki ciri khas yang sangat mudah dikenali. Dibangun dari bahan-bahan alami, rumah-rumah ini tidak menyebabkan kerusakan pada lingkungan alam sekitarnya.

Sebaliknya, mereka umumnya dirancang dengan memperhatikan keberlanjutan lingkungan.

Kehadiran dan desain alami dari rumah adat Papua memberikan kesan tradisional yang nyaman dan tenang.

Berikut ini merupakan macam – macam jenis rumah adat Papua.

1. Rumah Honai

Rumah Adat Papua Honai
Rumah Adat Papua Honai – Sumber : EcoNusa

Rumah Honai adalah rumah adat tradisional yang berasal dari suku Dani di Provinsi Papua, Indonesia.

Bangunan ini memiliki bentuk bundar dengan atap kerucut yang terbuat dari jerami atau daun rumbia.

Rumah Honai biasanya memiliki struktur sederhana, terbuat dari bahan-bahan alami seperti kayu dan anyaman bambu.

Ukuran rumah ini relatif kecil dan digunakan sebagai tempat tinggal untuk satu keluarga atau beberapa keluarga kecil.

2. Rumah Ebei

Rumah Adat Ebei
Rumah Adat Ebei – Sumber : Grid Kids

Rumah adat Ebei adalah rumah tradisional yang dibuat khusus untuk wanita suku Dani di Provinsi Papua, Indonesia.

Berbeda dengan rumah Honai, Ebei memiliki desain yang berbeda dan memiliki fungsi khusus dalam kehidupan masyarakat suku Dani.

Rumah Ebei dianggap sebagai kebalikan dari rumah Honai, karena rumah ini ditujukan untuk penghuninya yang merupakan perempuan suku Dani.

Anak laki-laki kecil diperbolehkan tinggal di Ebei sampai mereka mencapai masa dewasa, di mana mereka kemudian akan pindah ke rumah Honai.

3. Rumah Kariwari

Rumah Kariwari
Rumah Kariwari – Sumber : intisari Online

Kariwari, merupakan salah satu rumah adat khas Papua, yang berasal dari masyarakat Tobati-Enggros yang menetap di sekitar Teluk Youtefa dan Danau Sentani, Jayapura.

Berbeda dengan rumah adat Papua lainnya seperti honai yang berbentuk bulat, rumah Kariwari memiliki bentuk limas segi delapan.

Material yang biasanya digunakan dalam pembuatan rumah Kariwari meliputi bambu, kayu besi, dan daun sagu hutan.

Rumah Kariwari terdiri dari dua lantai dan tiga kamar atau ruangan, masing-masing dengan fungsi yang berbeda.

4. Rumah Jew

Rumah Adat Jew
Rumah Adat Jew – Sumber : National Geographic Indonesia

Suku Asmat terkenal dengan populasi anggotanya yang besar. Oleh karena itu, tidak mengherankan jika rumah adat mereka, yang dikenal sebagai Jew, memiliki dimensi yang besar, dengan panjang mencapai 15 meter dan lebar 10 meter.

Secara umum, rumah adat Jew memanfaatkan akar-akar rotan pilihan untuk mengikat kayu-kayu fondasi rumah.

5. Rumah Hunila

Rumah Hunila
Rumah Hunila – Sumber : Grid Kids

Rumah adat suku Dani yang lainnya dikenal dengan sebutan rumah Hunila. Struktur bangunan rumah ini memiliki bentuk yang lebih panjang dan luas dibandingkan dengan rumah adat lainnya.

Fungsi utama dari rumah Hunila adalah sebagai tempat penyimpanan berbagai peralatan masak dan persediaan makanan.

6. Rumah Wamai

Rumah Wamai
Rumah Wamai – Sumber : pusmendik.kemdikbud.go.id

Rumah Wamai adalah rumah adat yang berasal dari suku Wamai di Provinsi Papua, Indonesia.

Rumah ini merupakan simbol penting dari warisan budaya dan keberlanjutan lingkungan masyarakat Wamai.

Bangunan Rumah Wamai memiliki struktur yang unik, sering kali terdiri dari atap yang melengkung ke atas dan dinding-dinding yang terbuat dari anyaman bambu atau kayu.

Material alami seperti daun rumbia dan rumput ilalang sering digunakan untuk atap, sementara kayu lokal digunakan untuk struktur utama.

7. Rumah Rumsram

Rumah Rumsram
Rumah Rumsram – Sumber : Bing.com

Rumah adat Rumsram adalah rumah adat yang terletak di wilayah pantai utara Papua, dimiliki oleh suku Biak Numfor.

Bangunan ini memiliki bentuk persegi panjang dengan atap yang menyerupai perahu terbalik.

Desain ini dipilih untuk mencerminkan mata pencaharian utama masyarakat setempat, yang sebagian besar adalah pelaut.

Rumah-rumah ini memiliki ketinggian mencapai 6-8 meter dan dibangun menggunakan bahan-bahan alami seperti bambu air, pelepah sagu, kulit kayu, dan daun pohon sagu.

Keunikan konstruksi dan desain rumah adat Rumsram mencerminkan hubungan erat antara masyarakat Biak Numfor dengan laut dan kehidupan maritim mereka.

8. Rumah Pohon

Rumah Pohon Papua
Rumah Pohon Papua – Sumber : kanalindonesia.com

Suku pedalaman asli Papua, yakni suku Korowai, memilih untuk membangun rumah adat mereka di atas pohon, yang sering disebut sebagai rumah pohon.

Rumah-rumah ini terletak di ketinggian antara 15 hingga 50 meter, dengan tujuan utama untuk menghindari serangan hewan buas dan gangguan dari roh jahat yang dikenal sebagai “Laleo”.

Laleo adalah entitas kejahatan atau iblis menyeramkan yang diyakini menyerupai sosok mayat yang berjalan di malam hari. Dengan membangun rumah di atas pohon, suku Korowai berharap dapat melindungi diri dari ancaman tersebut.

9. Rumah Kaki Seribu

Rumah Kaki Seribu
Rumah Kaki Seribu – Sumber : Wikipedia

Rumah kaki seribu, juga dikenal sebagai Mod Aki Aksa, adalah rumah adat yang dimiliki oleh suku Arfak.

Struktur bangunan ini ditopang oleh banyak tiang pondasi, menyerupai bentuk kaki seribu. Meskipun secara keseluruhan terlihat seperti rumah panggung, rumah adat ini tidak memiliki ruang yang luas di bagian bawahnya.

Material utama dalam pembangunan rumah kaki seribu adalah kayu, yang disusun secara vertikal dan diikat bersama secara horizontal. Atapnya terbuat dari rumput ilalang dan lantainya dari anyaman rotan.

Simak informasi lainnya tentang Rumah Adat di Indonesia lainnya di Blog Cari-Kos !