Pilih Kos atau Kontrak? – Setiap orang yang akan merantau pasti memiliki pemikiran yang sama, yaitu kebingungan mau tinggal dimana, apakah menyewa kamar kos, atau mengontrak. Perbedaan keduanya cukup signifikan.
Ada perbedaan yang cukup signifikan antara kos (kos-kosan) dan kontrakan. Biasanya, kos-kosan hanyalah satu ruangan yang sudah lengkap berisi fasilitas, sedangkan kontrakan adalah ruang kosong tanpa fasilitas dari pemilik. Kos biasanya hanya berbentuk satu petak kamar (ruang) saja, sedangkan kontrakan, ada yang satu petak, tiga petak, bahkan bisa saja sebuah rumah. Tetapi biasanya di dalam kos, sudah ada fasilitas standar yang termasuk dalam biaya sewa. Misalnya kasur, lemari, dan meja. Anda hanya tinggal membeli barang-barang kebutuhan lainnya agar menunjang kehidupan di perantauan. Sementara itu, jika dibandingkan dengan kos, kontrakan memiliki luasan yang bermacam-macam, mulai dari yang satu kamar, atau bahkan ada juga yang satu rumah utuh. Tetapi pemilik kontrakan tidak akan memberikan fasilitas tambahan apapun di dalam kontrakan, dan membiarkan orang yang mengontrak mengisi barang-barang kebutuhannya sendiri.
Mengenai status kepemilikan, kos dan kontrakan memiliki status yang berbeda. Status kepemilikan kos, meskipun sudah disewa, namun tetap berada di tangan pemilik, sehingga jika ada kerusakan, misalnya saluran air, pemilik kos bertanggung jawab atas itu. Sedangkan status pemilik kontrakan sepenuhnya adalah milik penyewa rumah sehingga segala kerusakan ditanggung oleh penyewa tersebut. Tetapi sebagai penyewa yang baik, anda sebaiknya memiliki tanggung jawab yang penuh terhadap kamar kos atau kontrakan anda. Baik itu pada pemilik persewaan tersebut, maupun juga pada masyarakat sekitar.
Dari beberapa pembanding diatas, anda seharusnya mudah menemukan pilihan mana yang akan anda pilih, apakah kos atau kontrak. Biaya yang akan ditimbulkan juga pasti sangat berbeda. Semuanya itu ditentukan dengan kebutuhan anda dalam menyewanya, rencana lama waktu menyewa, dan tentunya juga kepentingan anda.
